GARUDA YANG BERSAHAJA

Yang bersahaja itu selalu membuat kita terkesan. Lihat saja anak-anak Timnas U 19 itu. Tak ada kepura-puraan, kesombongan, atau perilaku yang dibuat-buat. Benar-benar bersahaja. Mereka fokus hanya pada bagaimana bermain bola, sepenuh hati.

Hasilnya? Sejauh ini mereka hebat. Prestasi yang diraih tanpa banyak omong. Yang menarik, sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga biasa-biasa. Bukan anak-anak orang berkecukupan. Mungkin itu salah satu sebab mereka terlihat sangat rendah hati.

Sikap seperti ini sangat penting untuk dipertahankan. Sederhana, bersahaja, fokus pada bagaimana meningkatkan kemampuan. Lupakan hal-hal lain. Melakukan selebrasi seperlunya ketika berhasil melesakkan gol ke gawang lawan. Bersujud juga merupakan bentuk pengakuan bahwa prestasi mereka tak akan pernah terjadi tanpa campur tangan Tuhan yang pantas disembah.

Kenapa saya katakan penting? Karena dengan sikap seperti ini mereka bukan saja siap mendapatkan kemenangan, akan tetapi juga siap saat menerima kekalahan. Tidak terbebani karena mereka memang tidak pernah sombong dan mengaku hebat. Kalah adalah hal yang wajar, selama upaya maksimal sudah dilakukan.

Berlatih keras, berdoa, kemudian kalah adalah kekalahan yang terhormat. Dan ketika menang akan terasa lebih nikmat. Itu adalah hasil kerja keras, doa, dan kesabaran. Jangan pernah lupa bahwa doa adalah motivasi luar biasa setelah usaha keras. Baik doa diri sendiri mau pun doa orang tua dan seluruh pendukung.

Perilaku mereka bisa jadi contoh untuk tim senior atau bahkan siapa pun yang seringkali lupa dan terlena dengan prestasi yang sudah diraih. Manja, malas berlatih dan sombong, adalah kunci untuk menghancurkan diri sendiri dan prestasi.

Semoga saja anak-anak ini tetap rendah hati, tetap bersahaja, tetap berlatih keras dan tetap bersyukur. Percayalah kalian telah merebut hati banyak orang. Jangan sia-siakan simpati dan dukungan serta doa yang ditujukan buat kalian.

Ayo, terbanglah garudaku!