Minggu, 22 September 2013

SETELAH VICKY DIBUI

Dagelan Vicky Prasetyo berakhir di penjara. Selesai sudah segala hiruk pikuk tentangnya. Tak ada lagi cemoohan, cibiran, dan parodi untuknya. Semua mengendap pelan-pelan.

Di titik itulah saya terkejut diam-diam. Ada ganjalan yang terlintas di pikiran saya. Jangan-jangan dia itu cuma cermin kecil yang merefleksikan bayangan kita sendiri. Selalu ingin dianggap pintar, selalu ingin dianggap hebat dan serba tahu.

Lihatlah bagaimana dia berusaha dengan segala cara untuk mewujudkan citranya sebagai orang hebat, intelek, kaya, meski hasilnya malah membuat orang tertawa. Jangan-jangan kita, atau lebih tepatnya: saya, adalah Vicky dengan sedikit modifikasi, dengan format yang berbeda, dengan kemasan yang lain. Jangan-jangan dia cuma teguran kecil buat kita. Jangan-jangan....

Astaghfirullah!


P.S.: Jika ada waktu, saya masih punya beberapa tulisan lain untuk Anda: