Rabu, 25 September 2013

SOAL KERJA

Rasa tidak puas membuat manusia selalu mencari hal-hal baru. Berbagai inovasi yang diciptakan manusia berawal dari rasa tidak puas ini. Sebuah hal yang positif tentunya.

Tapi di sisi lain, rasa tidak puas juga sering membuat orang lupa bersyukur. Gara-gara terlalu memanjakan rasa tak puas, hidup jadi terasa tak pernah adil. Orang-orang yang bekerja kerap mengeluh kapan saatnya libur. Bahkan seringkali mencari dalih untuk bisa bolos. Padahal orang-orang yang tidak kerja ngedumel karena mereka libur terus.

Di titik ini seharusnya kita melakukan introspeksi. Berkaca pada orang-orang yang kurang beruntung dibanding kita. Karyawan yang bosan dengan jam kerja 'nine to five' seharusnya bersyukur karena punya pekerjaan, dan jam kerja itu membuat mereka belajar disiplin waktu. Yang tidak punya kerja boleh bersyukur karena mereka bisa memilih pekerjaan yang disukai dan tidak bekerja di ujung telunjuk orang lain.

Saya yang memang kurang 'sreg' bekerja kantoran (harusnya) bersyukur karena bebas menentukan jam kerja. Yang penting deadline harus terpenuhi. Berarti masih nggak bebas dong? Namanya juga hidup, bos. Kebebasan mutlak itu cuma mlik Tuhan :)

Meski tak ada jam kerja yang mengikat, saya tetap harus belajar manajemen waktu. Alokasi yang tepat akan membuat nyaman dan tak ada istilah dikejar tenggat (deadline). Itu teorinya. Prakteknya sih tetep aja kadang-kadang keteteran.

Tapi, itulah dinamika hidup, yang membuat hari-hari kita menjadi berwarna. Bekerja kantoran atau freelance sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Yang penting tetap bersyukur dan terus belajar memperbaiki diri.


P.S.: Jika ada waktu, saya masih punya beberapa tulisan lain untuk Anda: