Selasa, 01 Oktober 2013

SOAL BESAR DAN KECIL

Sesuatu yang besar itu tidak selalu terlihat besar. Sebelum melanjutkan membaca, saya wanti-wanti memohon agar Anda tidak berpikir nakal. Siap? Nah, kita lanjutkan.

Maksud saya adalah, kehebatan, kelebihan, dan kebesaran orang itu tidak selalu bisa diukur dari apa yang kita lihat. Makanya orang Inggris mengatakan: "Don't judge a book by its cover". Penglihatan fisik kadang-kadang menipu.

Pernah baca kan, betapa hebatnya perjuangan Jenderal Sudirman? Dia itu orang besar, meski pun secara fisik kecil dan tidak istimewa. Atau lihatlah Beethoven sang maestro yang menghasilkan mahakarya komposisi klasik. Kalau saja dia hidup di zaman kita dan ketemu di jalan, mungkin saja kita menyangka dia cuma seorang gelandangan.

Pak BJ Habibie itu kecil-kecil cabe rawit. Meski badannya mungil, siapa pun tak bisa menyangkal bahwa dia seorang jagoan soal teknologi pesawat terbang. Kalau saja dia ikut kontes kegantengan, saya jamin dia pasti kalah oleh kuli sinetron bau kencur yang sok macho. Tentu saja jika yang diikuti adalah kontes otak, maka Pak Habibie adalah raksasa perkasa yang tak terkalahkan.

Sebaliknya, orang seringkali memanfaatkan penampilan fisik untuk menciptakan kesan. Ini sebenarnya lebih ke soal menutupi kekurangan. Selama itu wajar dan tidak bermaksud menipu orang lain, tentu sah-sah saja. Misalnya, orang yang tidak terlalu tinggi menyiasatinya dengan menggunakan sepatu hak tinggi. Dia tidak bermaksud menipu, karena yang dilakukannya sekedar untuk menyembunyikan kekurangannya.

Yang berbahaya adalah ketika orang melakukan pencitraan untuk menutupi dosa-dosa dan kebohongannya. Penjahat yang menyamar dengan pakaian orang suci, padahal otaknya tetap otak penjahat. Politisi yang berlagak pembela rakyat padahal berniat memeras mereka demi keuntungan pribadi.

Ini adalah kebalikan dari orang-orang hebat yang terlihat biasa-biasa saja. Mereka justru orang-orang berjiwa kerdil yang cuma fisiknya saja seperti orang besar. Atau sengaja diusahakan supaya terlihat seperti orang besar, orang hebat.

Celakanya, kita lebih sering tertipu oleh penampilan serba bersih seperti ini. Kita memang pemuja kebendaan dan sering mengabaikan apa yang ada dibalik segala keindahan yang kasat mata. Jujur saja, koruptor yang kaya akan jauh lebih dihormati di masyarakat ketimbang pemulung miskin yang jujur.

Ini soal klasik, yang terjadi sejak jaman kuda gigit besi. Manusia seperti tidak pernah belajar dari kesalahan. Selalu saja menganggap apa yang bagus di luar pasti bagus juga di dalam. Padahal sudah 'amat sangat banyak sekali' contoh, orang-orang yang bersahaja dan tidak dibuat-buat, sering punya kehebatan yang luar biasa di dalam dirinya.

Kesimpulannya, yang terlihat besar belum tentu benar-benar besar, dan yang terlihat kecil belum tentu benar-benar kecil. Selalu ada kemungkinan untuk tertipu. Maka jangan mudah terpengaruh oleh penampilan fisik. Kita tak pernah tahu apa yang ada di dalam diri seseorang.

Terlihat bego, bisa saja pintar. Terlihat jahat, bisa saja baik. Atau bisa juga sebaliknya. Terlihat pintar, padahal sebenarnya bego, dan seterusnya. Yang kasihan adalah terlihat bego padahal bloon.

Waduh, itu sih parah :)


P.S.: Jika ada waktu, saya masih punya beberapa tulisan lain untuk Anda: