Selasa, 31 Desember 2013

NGOJAY DI PANGGUNG

Ngojay itu bahasa Sunda. Artinya: berenang. Konon musisi kafe juga kadang-kadang 'ngojay' di panggung. Ah yang bener? Emangnya panggung itu kolam renang? Sabaar, izinkan saya menulis pembukaan dulu, biar tulisannya agak panjang :)

Sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa yang bermain di sebuah panggung tidak selalu satu grup yang utuh. Tak jarang, dalam kondisi darurat, para pemain baru bertemu di panggung, dan belum sempat latihan atau bahkan 'briefing' sekali pun untuk membahas lagu yang akan dibawakan.

Yang jadi masalah adalah, referensi lagu dari masing-masing pemain tentu tidak selalu sama. Ketika pemain gitar dan vokalis tahu lagu Adele misalnya, pemain lain cuma pernah dengar tapi tidak tahu detailnya. Untuk lagu-lagu yang tidak terlalu rumit, masih bisa diakali. Asal ada satu pemain yang hapal, pemain lain bisa mengikuti. Toh main di panggung tidak harus selalu persis lagu aslinya. Dan improvisasi dengan skill yang baik harusnya malah jadi sebuah nilai lebih.

Celakanya pas ada lagu yang cukup rumit perpindahan akornya, atau malah belum pernah denger sama sekali, tidak jarang salah satu atau salah dua pemain nge-blank dan menciptakan improvisasi yang aneh dan liar :) Jangan heran kalau tiba-tiba terdengar celetukan spontan: "Ngojay!" diikuti saling tatap mata dan senyum penuh 'pengertian' antar pemain.

Namanya juga grup 'ketemu panggung', wajar saja kalau sampai 'ngojay'. Dan lagu yang bersangkutan biasanya menjadi PR di rumah masing-masing, agar di kemudian hari bisa 'ngojay' dengan lebih beradab. Sukur-sukur bisa bermain mulus, sebab itu modal mereka untuk mendapatkan rejeki halal tanpa perlu mengecewakan siapa pun.


P.S.: Jika ada waktu, saya masih punya beberapa tulisan lain untuk Anda: